Perempuan Tangguh Seorang Juru Parkir

Di tengah keramaian jalan Fatmawati, Kota Bengkulu, ada seorang ibu tangguh yang berjuang untuk menghidupi keluarganya.

Ia adalah Yusnaini, seorang single parent berusia 53 tahun, tinggal di Kebun Kiwat Kota Bengkulu.

Dikenal dengan sapaan akrab “Ayuk Yus”, berkerja menjadi juru parkir di depan karaoke Master Piece Kota Bengkulu.

Dia berbagi kisahnya saat duduk bersama dengan penulis sambil menikmati hidangan bakso di seberang Master Piece, saat berbuka puasa.

“Jam berapo ayuk mulai jaga parkiran ni yuk?” tanya penulis

“Ayuk jago parkiran ini dari jam 12.00 siang sampai setengah 2 malam, dek,” ujarnya kepada penulis.

Ia menjalani profesi sebagai juru parkir selama hampir enam tahun, dengan mendapatkan Surat Perintah Tugas dari Bapeda Kota Bengkulu.

Dia menceritakan saat ini parkiran tempat dian berkerja sepi dan berdampak pada penghasilannya yang menurun drastis, bahkan sulit untuk mencapai target setoran bulanan.

“Sehari dapat berapo penghasilannyo yuk?” Tanya penulis.

“Sekarang sepi dek, 100 ribu kebawah, idak seperti dulu rame. Ngumpulkan setoran bulanan ajo idak cukup, padahalnyo tarif parkir sudah naik,” keluh ayuk Yus.

https://mediabengkulu.co/perempuan-tangguh-seorang-juru-parkir/

Ayuk Yus berharap pihak terkait mau meninjau ulang jumlah setoran yang harus dia bayarkan setiap bulannya.

“Ngapo dak cari kerjo lain ajo yuk?” ujar penulis.

“Dulu sebelum jadi juru parkir, ayuk pernah berjualan lotek di simpang 5 ni, dan pernah jugo punyo warung gerobak di depan lokasi Master Piece ini” ceritanya kepada penulis.

“Ayuk berhenti berjualan karena adanya pembangunan Master Piece.”

Tawaran untuk menjadi juru parkir datang dari Pak Tedi, bos Master Piece, menjadi pilihan baginya.

Dia bercerita, kehidupannya mengalami perubahan drastis setelah mengalami konflik keluarga dan berpisah dengan mantan suaminya pada 18 tahun lalu.

“Dulu sebelum bercerai dengan laki (suami), ayuk punyo mobil, gelang emas (perhiasan) dan rumah” kenang ayuk yus.

Sejak bercerai dengan mantan suami, dia harus menghadapi tantangan besar sebagai seorang ibu yang hanya mengandalkan pekerjaan sebagai juru parkir yang tinggal di kontrakan.

“Sejak cerai, ayuk harus cari pitis (duit) untuk makan dengan anak. Alhamdulillah, kini anak ayuk sudah nikah dan kini ayuk la punyo cucung (cucu) pulo” ungkap dia dengan bangga.

Berbanding terbalik dengan kehidupannya yang dahulu. Namun, di balik lika-liku hidupnya, Ayuk Yus tetap tegar.

Dalam perjalanan hidupnya, Ayuk Yus juga mendapat dukungan dari orang-orang baik di sekitarnya, seperti Rusman, seorang pengusaha di Kota Bengkulu yang sering membantunya.

Dia mengucapkan rasa terimakasihnya kepada mereka yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepadanya.

Kisah hidup Ayuk Yus mengingatkan kita bahwa dalam setiap kesulitan selalu ada pelajaran dan kekuatan yang bisa kita ambil.

Dia adalah contoh nyata bahwa kegigihan dan keteguhan hati bisa mengubah nasib seseorang, meskipun roda kehidupan terkadang berputar dengan tak terduga.

 

Baca Selengkapnya: https://mediabengkulu.co/perempuan-tangguh-seorang-juru-parkir/